Haaaai Semua....!!!!!!!! kita berjumpa lagi, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang penyakit Askep Asma Bronkiale Lengkap Dengan Pencegahannya yang semoga dapat bermanfaat. Apa yang dimaksud dengan Askep Asma Bronkiale. Asthma Bronchiale adalah penyakit yang mempunyai karakteristik dengan peningkatan respon trakhea dan bronkus dengan berbagai macam stimulasi: psikologis, otonom, infeksi, endokrin, kekebalan imun dan biokimia.
Askep Asma Bronkiale |
. Tanda dan Gejala
Gejala asma yang klasik terdiri atas batuk, sesak dan mengie (wheezing) dan sebagian penderita disertai nyeri dada). Gejala-gejala tersebut tidak selalu terdapat bersama-sama, sehingga ada beberapa tingkat penderita asma sebagai berikut:
- Penderita asma secara klinis normal. Gejala asma timbul bila ada faktor pencetus.
- Penderita asma tanpa keluhan dan tanpa kelainan pada pemeriksaan fisik tetapi fungsi paru menunjukan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
- Penderita asma tanpa golongan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun fungsi paru menunjukan obstruksi jalan nafas.
- Penderita dijumpai setelah sembuh dari serangan asma.
- Penderita sembuh tetapi tidak menemukan pengobatannya.
- Penderita asma yang paling sering dijumpai mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.
Pada pemeriksaan fisik maupun spirometri akan ditemukan obstruksi jalan nafas. Pada serangan asma yang berat gejala yang timbul antara lain:
- Thacycardi
- Gangguan kesadaran
- Cyanosis
- Silent chest
- Kompresi otot-otot bantu pernafasan terutama otot sterna
- Penderita tampak letih, hiperinflasi dada
. Jenis Faktor Lingkungan Penyebab Asma Bronkial
1. Faktor lingkungan mempengaruhi berkembangnya asma pada individu dengan predisposisi asma.
. Alergen di dalam ruangan
- Alergen kecoa
- Kutu dalam ruangan
- Alergen binatang
- Jamur contohnya seperti fungi, molds, yeasts)
. Alergen di luar ruangan
- Obat
- Makanan
- Obesitas
- Polusi udara
- Serbuk sari bunga
- Jamur (fungi, molds, yeasts)
- Bahan di lingkungan kerja
- Asap rokok
- Perokok aktif
- Perokok pasif
- Infeksi parasit
- Status sosioekonomi
- Jumlah anggota keluarga
- Polusi udara di luar ruangan
- Polusi udara di dalam ruangan
- Infeksi pernapasan
2. Faktor lingkungan yang mencetuskan eksaserbasi dan menyebabkan gejala-gejala asma menetap.
- Asap rokok.
- Obat-obatan
- Perubahan cuaca.
- Sulfur dioksida.
- Alergen di dalam dan di luar ruangan.
- Polusi udara di dalam dan di luar ruangan.
- Infeksi pernapasan.
- Olahraga dan hiperventilasi.
- Makanan yang mengandung aditif (seperti pengawet, penyedap, pewarna makanan).
- Ekspresi emosi yang berlebihan.
- Iritan (contohnya zat dengan bau-bauan merangsang seperti spray obat nyamuk, parfum, hair spray).
. Faktor timbulnya serangan asma bronkhial:
1. Genetik
Yang diturunkan adalah bakat alergi meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat yang juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
2. Alergen
Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contoh: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.
- ngestan, yang masuk melalui mulut. Contoh: makanan dan obat-obatan
- Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Contoh: perhiasan, logam, dan jam tangan.
3. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin, serbuk bunga, dan debu.
4. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus asma dan memperberat serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk menyelesaikan masalah pribadinya karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
5. Olah raga/aktivitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.
Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu:
- Ekstrinsik (alergik). Ditandai dengan reaksi alergi yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotik dan aspirin), dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi.
- Intrinsik (non alergik). Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronis dan emfisema. Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan.
- Asma gabungan. Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.
Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah:
- Status asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan tidak memberikan respon (refrakter) adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan pada status asmatikus. Penderita harus dirawat dengan terapi yang intensif.
- Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
- Hipoksemia adalah tubuh kekurangan oksigen
- Pneumotoraks adalah terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.
- Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran nafas karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
. Penanganan dan Pengobatan Asma
Untuk menetapkan diagnosa dokter akan melakukan wawancara sekitar (gejala, riwayat keluhan), pemeriksaan fisik serta pemeriksaan fungsi paru serta uji provokasi bronkus. Setelah diketahui dengan tepat diagnosa dan derajat asma, barulah dilakukan pengobatan. Pengobatan asma pada dasarnya terdiri atas;
- Pemahaman tentang asma dan pengendaliannya
- Obat-obatan asma
- Senam.
Untuk penyakit Askep Asma Bronkiale sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.
. Pencegahan
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghindari serangan Askep Asma Bronkiale adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Baca Juga;
Sekian artikel ini kami akhiri semoga dapat bermanfaat dan kami berharap agar anda dapat memaklumi akan kekurangan dan kesalahan yang terdapat didalamnnya. Salam sehat dari kami www.seh4t.com terima kasih.