Glomerulonefritis dan pielonefritis merupakan dua jenis penyakit infeksi ginjal yang dapat mempengaruhi organ ginjal pada umumnya dan penyakit ini yang menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih menuju ginjal, baik salah satu atau bisa juga kedua-duanya. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang membantu dan menjaga kebersihan dan keSEHATan darah. Ginjal membantu peredaran darah dalam tubuh dan juga sistem pencernaan dengan menjaga komposisi bahan kimia dalam tubuh agar seimbang. Ginjal terletak di bagian tengah punggung, tepatnya di bawah tulang rusuk. Kedua ginjal terletak tepat di kedua sisi tulang belakang.

Pada proses pencernaan ada pemecahan jaringan dan makanan yang menimbulkan adanya zat sisa pada darah yang akan dikeluarkan melalui ginjal. Jika ginjal kehilangan fungsinya sebagai penghilang limbah beracun dalam tubuh, maka menyebabkan gagal ginjal dan berbagai penyakit ginjal lainnya. Ginjal membuang sampah dengan dibantu nefron. Glomerulus dan tubulus bersama dengan nefron melakukan proses pembuangan limbah.

Infeksi ginjal dapat menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih menuju ginjal. Infeksi ginjal biasanya adalah komplikasi dari infeksi saluran kemih. Bakteri akan memasuki tubuh manusia melalui kulit yang berada di sekitar uretra, lalu berpindah atau bergerak dari uretra menuju kandung kemih, sebelum akhirnya menginfeksi ginjal.

Infeksi ginjal lebih umum terjadi pada wanita karena saluran kencing pada wanita lebih pendek dibanding dengan milik pria. Kondisi demikian membuat bakteri lebih mudah untuk memasuki saluran kencing hingga ke dalam ginjal. Sedangkan pada anak-anak, apabila terjadi kelainan saluran kemih sejak lahir atau menderita pembalikan aliran urine dari kandung kemih yang kembali menuju ginjal atau refluks vesicoureteral (terjadi aliran balik urine dari kandung kemih kembali ke ginjal) juga dapat menyebabkan infeksi ginjal dan hal ini sangatlah rentan terjadi.

. Gejala-gejala Akibat Infeksi Ginjal


Gejala Infeksi ginjal akan muncul dengan cukup cepat, proses ini dapat terjadi hanya berselang waktu beberapa jam setelah bakteri mencapai ginjal. Dan berikut ini adalah gejala umum yang biasanya muncul pada penderita infeksi ginjal diantaranya;
  1. Diare.
  2. Mual dan muntah.
  3. Merasa kelelahan.
  4. Demam atau menggigil.
  5. Kehilangan selera makan.
  6. Bau urine yang tidak seperti biasanya.
  7. Rasa sakit dan tidak nyaman di sekitar perut samping, atau bagian punggung.
  8. Sering buang air kecil yang terasa sakit dan tidak nyaman (Kondisi ini biasanya mirip dengan gejala awal dari infeksi saluran kemih).

Gejala-gejala yang muncul di atas tidak hanya disebabkan oleh infeksi ginjal, tetapi bisa juga diakibatkan infeksi kandung kemih (sistitis) atau infeksi pada uretra (uretritis) yang dapat disertai sensasi terbakar saat buang air kecil, adanya darah di dalam urine, dan warna urine yang lebih gelap. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan medis untuk memastikan diagnosis.

Dan berikut ini adalah beberapa gejala yang menyertai infeksi ginjal bila terjadi pada anak-anak :
  1. Rewel.
  2. Mengompol.
  3. Sakit perut.
  4. Susah makan dan/atau muntah.
  5. Pertumbuhan anak yang tidak normal.
  6. Bau urine yang tidak seperti biasanya.
  7. Badan yang lemas atau kurang berenergi.
  8. Adanya darah dalam urine atau hematuria.
  9. Jaundice atau sakit kuning, yaitu kondisi ketika kulit dan bagian putih mata menjadi berwarna kuning.

Bila Infeksi ginjal terlanjur terjadi, haruslah secepatnya ditangani oleh dokter karena penderita perlu secepatnya menerima antibiotik. Temui dokter jika mengalami demam tinggi, rasa sakit yang tidak kunjung hilang, atau jika terjadi perubahan pada pola buang air kecil. Selain itu, adanya darah dalam urine juga merupakan pertanda bahwa anda harus segera menemui dokter untuk mencari tau pebab yang sebenarnya.

. Hal-Hal Yang Menyebabkan Terjadinya Infeksi Ginjal


Penyebab infeksi ginjal sangat bervariasi tergantung pada jenis infeksi yang terjadi. Infeksi ginjal terjadi ketika terdapat infeksi bakteri yang menyebar hingga ke organ ginjal, baik salah satu maupun kedua-duanya. Bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi ini adalah bakteri yang ada di kotoran manusia, bernama E. coli. Ini adalah jenis bakteri yang sama yang menyebabkan infeksi saluran kemih.

Awalnya, bakteri akan masuk melalui uretra yang terbuka hingga naik menuju kandung kemih. Setelah itu bakteri menginfeksi kandung kemih dan akhirnya menyebar ke ginjal anda. Bakteri yang masuk ke saluran kemih kemungkinan secara tidak sengaja menyebar dari anus menuju uretra. Bakteri bisa masuk ke uretra ketika kita membersihkan diri setelah buang air besar atau saat melakukan hubungan seksual.

Selain itu, infeksi ginjal juga bisa terjadi ketika infeksi bakteri atau jamur pada kulit menyebar melalui aliran darah dan masuk ke ginjal. Tapi kondisi ini cukup jarang dan biasanya hanya terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penyakit ginjal berkembang secara bertahap tergantung dari kekuatan dan ketahanan ginjal seseorang, akan tetapi infeksi yang terjadi selama bertahun-tahun akan menyebabkan infeksi yang berat dan dapat berakibat fatal. Dengan mengetahui penyebab munculnya infeksi ginjal dapat dilakukan upaya pencegahan munculnya infeksi pada ginjal. Selain itu, membantu dokter untuk memberikan penanganan yang tepat.

. Faktor risiko Infeksi Ginjal


Berikut ini adalah beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko anda mengalami infeksi ginjal:
  1. Pielonefritis; Merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini biasanya berada di usus karena limbah di ginjal. Bakteri yang paling umum menyebabkan adanya infeksi bakteri yang ada di dalam kotoran manusia bernama Escherichia coli. Bakteri ini juga merupakan jenis bakteri yang sama yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Pada awalnya bakteri ini akan masuk ke dalam uretra yang terbuka hingga naik menuju kandung kemih. Setelah itu bakteri yang menginfeksi kandung kemih akan menyebar dan menjalar menuju ginjal. Bakteri yang masuk ke saluran kemih kemungkinan secara tidak sengaja menyebar dari anus menuju ke saluran kencing. Bakteri dapat masuk ke saluran kencing ketika membersihkan diri setelah buang air (cebok) atau saat melakukan hubungan seksual.
  2. Glomerulonefritis; Pada kasus Glomerulonefritis, filter atau penyaring pada ginjal yang bernama glomeruli mengalami gangguan dan kerusakan sehingga membuat urine bercampur dengan darah. Beberapa ahli medis setuju bahwa glomerulonefritis juga dapat diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus. Pada anak-anak, infeksi streptokokus diyakini sebagai penyebab utama dari gangguan glomerulonefritis. Infeksi pada tenggorokan dan sistem pernapasan juga menyebabkan glomerulonefritis pada anak-anak.
  3. Diabetes Melitus; Salah satu faktor risiko utama infeksi pada ginjal adalah diabetes melitus. Apabila seseorang tidak segera melakukan cara mencegah penyakit diabetes melitus atau tindakan pengobatan setelah merasakan gejala yang dialami penderita diebetes melitus, hal ini dapat menjadi faktor penyebab gagal ginjal dan komplikasi parah pada ginjal.
  4. Anatomi tubuh pada wanita; Saluran uretra (saluran kencing) pada wanita yang terletak lebih dekat dengan anus daripada pria akan membuat infeksi bakteri lebih mudah menyebar ke dalam uretra. Selain itu, saluran uretra pada wanita juga lebih pendek daripada saluran uretra pada pria sehingga bakteri dapat lebih mudah hinggap dan memasuki tubuh wanita.
  5. Kondisi bawaan lahir pada anak-anak; Anak-anak yang terlahir dengan kondisi medis tertentu yang berhubungan dengan kelainan ginjal dan saluran kemih dapat meningkatkan risiko terkena infeksi pada ginjal. Selain itu, anak yang mengalami konstipasi juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi ginjal
  6. Sumbatan (Obstruksi) saluran kemih; Beberapa kondisi penyumbatan pada saluran kemih seperti adanya batu ginjal dan juga adanya pembengkakan pada saluran prostat juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi pada ginjal. Jadi jagalah kesehatan saluran kemih untuk mengurangi faktor risiko terkena penyakit ini.
  7. Sistem kekebalan tubuh yang melemah; Kondisi melemahnya sistem tubuh dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti menderita diabetes tipe 2, terjangkit HIV/AIDS, atau karena obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi. Semua hal di atas dapat meningkatkan faktor risiko terkena infeksi pada ginjal.
  8. Infeksi kelenjar prostat; Infeksi yang terjadi pada kelenjar prostat dapat menjadi salah satu faktor risiko terkena infeksi ginjal. Hal ini dikarenakan infeksi pada kelenjar prostat tersebut dapat menyebar hingga menjalar ke ginjal. Jika seseorang mengalami infeksi tersebut segera ditangani dengan baik agar tidak menjalar dan menjadi lebih parah.
  9. Wanita yang aktif secara seksual; Saluran uretra pada wanita lebih pendek daripada pria. Selain itu, bentuk organ intim wanita sangat rentan terhadap iritasi. Hubungan seksual secara aktif dapat membuat organ intim wanita lebih mudah terkena iritasi dan mempermudah bakteri untuk menjalar masuk ke dalam kandung kemih. Melakukan hubungan seksual yang sehat dan juga menjaga kebersihan organ intim merupakan salah satu cara mencegah timbulnya infeksi ginjal dan juga menurunkan faktor risiko untuk terjangkit penyakit ini.
  10. Orang yang sering melakukan seks anal; Seperti yang telah dijelaskan bahwa salah satu penyebab terjadinya infeksi pada ginjal adalah adanya bakteri Escherichia coli yang masuk ke dalam saluran kandung kemih. Bakteri E. coli sering ditemukan berada dalam usus dan keluar melalui anus. Melakukan perilaku seks menyimpang seperti anal (berhubungan intim melalui lubang anus) sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan bakteri E. coli yang berada dalam usus masuk ke dalam saluran uretra. Hal ini tentu akan menyebabkan infeksi pada kandung kemih dan dapat menyebabkan infeksi ginjal apabila terjadi penyebaran secara besar-besaran. Oleh karena itu, hindari seks anal yang merupakan perilaku seks menyimpang untuk mengurangi faktor risiko terkena infeksi ginjal.
  11. Wanita hamil; Perubahan fisik yang terjadi pada wanita hamil dapat menyebabkan aliran urine dalam tubuh menjadi lambat sehingga bakteri dapat dengan mudah menyebar ke dalam organ ginjal. Namun tidak perlu kuatir, ini hanya salah satu faktor risiko dan bukan penyebab utama. Dengan cara menjaga kesehatan organ reproduksi dan menerapkan cara hidup sehat tentu akan terhindar dari risiko terjangkit infeksi ginjal melalui kehamilan.
  12. Pemakaian kateter dalam jangka panjang; Kateter merupakan sebuah alat berbentuk pipa kecil yang digunakan untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih. Alat ini mungkin akan dipasang ketika seseorang menjalani tes diagnosis dan prosedur operasi. Jika alat ini tidak dijaga kesterilan atau kebersihannya, maka dapat menjadi jalur masuk bakteri dengan mudah.

. Bagaimana Cara Mendiagnosis Infeksi Ginjal?


Terdapat beberapa tes yang akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan apakah Anda menderita infeksi ginjal. Sebelumnya, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang gejala yang anda alami dan riwayat kesehatan Anda serta melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan seperti pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah.

Salah satu tes yang akan dilakukan adalah tes urine. Tes ini dilakukan dengan memeriksa sampel urine untuk mengetahui apakah kita menderita infeksi sistem kemih. Tes ini tidak bisa menentukan lokasi terjadinya infeksi, apakah terjadi di ginjal atau di bagian lainnya. Tapi melalui pemeriksaan fisik, informasi yang dikumpulkan dari anda dan tes urine, dokter bisa menyimpulkan diagnosis.

Berikut ini beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
  1. Gejala yang anda alami bertambah parah.
  2. Anda berisiko mengalami komplikasi akibat infeksi ginjal.
  3. Munculnya gejala lain yang tidak terkait dengan infeksi ginjal.
  4. Gejala tidak membaik meski sudah diberi pengobatan dengan antibiotik.
  5. Anak-anak menderita infeksi saluran kemih kambuhan (infeksi yang muncul kembali meski sudah sempat pulih).

Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes pencitraan seperti CT scan, isotope scan, dan ultrasound. Guna dari pemeriksaan lebih lanjut adalah mencari tahu jika ada gangguan lain selain infeksi ginjal.

. Pengobatan Pada Infeksi Ginjal


Infeksi ginjal pada kebanyakan kasus bisa disembuhkan tanpa harus menginap di rumah sakit. Oleh dokter, anda akan diberi antibiotik dan obat pereda rasa sakit untuk mengatasi infeksi yang muncul pada ginjal.

*Antibiotik

Anda akan diberikan antibiotik berbentuk tablet atau kapsul selama kurang lebih 1-2 minggu. Beberapa antibiotik yang sering kali digunakan adalah ciprofloxacin atau Co-amoxiclav, tapi obat ini tidak disarankan untuk wanita yang hamil. Khusus untuk wanita hamil, biasanya akan diberikan obat yang bernama cefalexin.

Setelah memulai pengobatan dengan antibiotik, Anda akan segera merasakan efek dari obat ini. Anda akan merasa lebih baik dan benar-benar pulih sepenuhnya setelah dua minggu. Pastikan untuk menghabiskan obat resep antibiotik yang diberikan oleh dokter meski Anda merasa sudah sembuh.

Segera temui dokter jika gejala yang Anda alami tidak menunjukkan tanda-tanda membaik dalam waktu 1x24 jam setelah pengobatan dimulai.

. Pereda rasa sakit

Untuk meredakan rasa sakit dan demam yang muncul akibat infeksi ginjal, Anda bisa menggunakan parasetamol. Tapi pereda rasa sakit, seperti ibuprofen (obat antiinflamasi nonsteroid), tidak disarankan untuk mengatasi infeksi ginjal. Obat ini bisa meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi medis lain yang berkaitan dengan gangguan ginjal.

Penanganan di rumah sakit

Anda akan dirujuk ke rumah sakit jika:
  1. Memiliki kondisi tertentu yang membuat Anda lebih berisiko mengalami infeksi ginjal.
  2. Infeksi ginjal yang terjadi sangat parah dan memerlukan pemberian antibiotik melalui infus.
  3. Infeksi ginjal yang muncul kembali (kambuh).
  4. Infeksi ginjal terjadi pada pria, karena kondisi ini jarang sekali terjadi pada pria. Dokter akan merujuk ke rumah sakit untuk mengetahui penyebab munculnya kondisi ini.
  5. Infeksi ginjal terjadi pada anak-anak.

Selama Anda ditangani di rumah sakit, Anda bisa diberikan cairan melalui infus untuk menghindari dehidrasi. Untuk memonitor kondisi medis Anda dan respons Anda terhadap antibiotik, diperlukan tes darah dan tes urine secara teratur.

Berikut ini beberapa kondisi medis lain yang memerlukan penanganan di rumah sakit, yaitu:
  1. Kondisi tidak membaik dalam waktu 1x24 jam setelah mengonsumsi antibiotik.
  2. Anda tidak bisa menelan cairan maupun obat-obatan.
  3. Anda mengalami dehidrasi yang cukup parah.
  4. Anda sedang hamil dan mengalami demam.
  5. Sistem kekebalan tubuh melemah.
  6. Usia Anda di atas 65 tahun.
  7. Terdapat benda asing di saluran kemih, seperti kateter atau batu ginjal.
  8. Anda menderita diabetes, penyakit ginjal kronis, atau penyakit ginjal polikistik.

Sebagian besar penderita infeksi ginjal merespons baik terhadap pengobatan yang dilakukan di rumah sakit. Anda akan tetap diberikan tablet atau kapsul antibiotik untuk melanjutkan pengobatan dari rumah.

. Penanganan sendiri

Khususnya bagi penderita infeksi ginjal, saat anda harus buang air, pastikan untuk membuang semua isi kandung kemih anda. Selain itu, dengan mengonsumsi banyak cairan akan membantu dalam membuang bakteri dari dalam ginjal dan mencegah terjadinya dehidrasi.

Infeksi ginjal bisa menguras kondisi fisik dan menjadikan anda merasa sangat kelelahan. Pastikan untuk istirahat yang cukup, setidaknya dua minggu sebelum kembali beraktivitas seperti kondisi normal.


Komplikasi Akibat Infeksi Ginjal
Berikut adalah beberapa kemungkinan komplikasi yang muncul akibat infeksi ginjal:
  1. Abses ginjal; Kondisi ketika cairan nanah muncul di dalam jaringan ginjal. Ini adalah kondisi yang jarang, tapi serius, karena bakteri di dalam abses atau carian nanah bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti aliran darah atau paru-paru. Abses ginjal cenderung terjadi pada orang yang menderita diabetes. Gejala yang muncul mirip dengan infeksi ginjal, seperti demam, menggigil, sakit perut, sakit saat buang air kecil, dan kehilangan selera makan. Penanganan abses yang parah dilakukan dengan cara operasi dan penanganan abses yang lebih kecil dengan cara pemberian antibiotik melalui infus.
  2. Sepsis; Kondisi ini terjadi saat bakteri masuk ke aliran darah. Infeksi darah yang satu ini cukup langka dan bisa berakibat fatal karena infeksi bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh, termasuk organ-organ vital. Gejala yang muncul akibat kondisi ini adalah tekanan darah rendah, kebingungan, demam, kulit pucat, detak jantung cepat, sesak napas, dan menggigil. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami kondisi ini, harus segera dianggap sebagai kondisi medis darurat dan harus dibawa ke unit perawatan intensif di rumah sakit. Antibiotik tetap diberikan untuk mengatasi infeksi yang terjadi. Beberapa obat-obatan untuk diabetes akan dihentikan sementara karena bisa menyebabkan kerusakan ginjal bertambah parah.
  3. Gagal ginjal; Kondisi ketika ginjal tidak bisa berfungsi normal lagi. Meski kondisi ini jarang terjadi, infeksi ginjal bisa berakibat pada gagal ginjal. Penanganan kondisi ini bisa dilakukan dengan dialisis atau transplantasi ginjal.
  4. Pielonefritis emfisematosa; Ini adalah infeksi ginjal yang berat dan mengakibatkan jaringan ginjal rusak dengan cepat. Bakteri penyebab infeksi mulai melepaskan gas beracun dan tertimbun di dalam ginjal. Hampir semua kasus ini terjadi pada penderita diabetes, meski hingga kini penyebabnya masih belum pasti. Penanganan yang dilakukan adalah dengan cara operasi pengangkatan sebagian atau keseluruhan ginjal yang terinfeksi.

*Komplikasi pada kehamilan Wanita hamil yang mengalami infeksi ginjal bisa mengakibatkan komplikasi yang cukup berbahaya. Jika tidak ditangani, infeksi meningkatkan risiko kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan bobot di bawah rata-rata.

Tips Bagaimana Caranya Agar Kamu Tidak Sampai Mengalami Sakit Ginjal


Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Di saat anda bisa merawat ginjal sejak dini, maka resiko gagal ginjal atau penyakit ginjal lainnya bisa terhindarkan.

http://www.seh4t.com/2017/05/infeksi-ginjal.html

Berikut beberapa tips cara mencegah penyakit ginjal :
  1. Memagajemen diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dengan baik : Penyakit ginjal adalah penyakit sekunder sebagai akibat dari penyakit primer. Kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung adalah penyebab utama disebagian besar kasus penyakit ginjal. Oleh karena itu, selalu kendalikan kadar gula, kadar kolesterol dan, tekanan darah dengan jalan mengikuti diet sehat, olahraga. Pedoman pengobatan yang benar sangat penting untuk mencegah penyakit ginjal.
  2. Mengurangi asupan garam: Garam adalah sumber yang meningkatkan kadar natrium dari diet Anda. Natrium tinggi tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tetapi juga memicu pembentukan batu ginjal.
  3. Minum banyak air setiap hari: Air sangat penting untuk membantu Anda agar tetap terhidrasi, serta membantu ginjal untuk membuang semua racun dari dalam tubuh Anda. Air juga membantu tubuh untuk mempertahankan volume dan konsentrasi darah. Hal ini juga membantu pencernaan dan mengontrol suhu tubuh. Jadi pastikan Anda terhindar dari dehidrasi dengan mendapatkan jumlah cairan yang cukup setiap hari.
  4. Jangan menahan buang air kecil: Penyaringan darah adalah fungsi utama yang dilakukan oleh ginjal Anda. Ketika proses penyaringan dilakukan, maka jumlah kelebihan cairan limbah yang disimpan didalam kandung kemih perlu segera dibuang. Meskipun kandung kemih bisa menampung lebih banyak urin, namun rasa ingin BAK dirasakan saat kandung kemih sudah terisi dengan 120-150 ml urin. Jadi, jika Anda mulai mengabaikan dorongan untuk pergi ke kamar kecil, kandung kemih membentang lebih dari kapasitasnya. Hal ini mempengaruhi proses filtrasi ginjal. Baca juga Mengetahui kondisi kesehatan berdasarkan warna urin.
  5. Pola makan dengan benar: Hampir semua proses yang terjadi di dalam tubuh Anda dipengaruhi oleh apa yang Anda makan dan bagaimana cara Anda makan. Jika Anda makan makanan yang tidak sehat, seperti junk food dan makanan cepat saji, maka organ-organ tubuh Anda harus bekerja ekstra keras, termasuk ginjal. Anda harus menyertakan mengkonsumsi makanan yang tepat dalam diet Anda, terutama makanan yang bisamemperkuat ginjal seperti ikan, asparagus, sereal, bawang putih dan peterseli. Buah-buahan seperti semangka, jeruk dan lemon juga baik untuk kesehatan ginjal.
  6. Minum-minuman yang sehat: Termasuk jus segar atau jus blender adalah cara lain supaya Anda bisa memasukkan lebih banyak cairan dan menjaga ginjal Anda selalu sehat. Jus membantu sistem pencernaan untuk mengekstrak lebih banyak air dan mengeluarkan limbah dari dalam tubuh. Hindari berlebihan minum minuman bersoda, kopi atau teh, karena minuman ini mengandung kafein yang berpotensi mengurangi jumlah cairan dalam tubuh. Jadi dengan demikian, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuangnya. Jika Anda sudah menderita masalah dengan ginjal, maka Anda harus menghindari jus yang terbuat dari sayuran seperti bayam dan bit. Hal ini karena kedua sayuran tersebut kaya akan asam oksalat, yang menyebabkan pembentukan batu ginjal. Tapi Anda pasti bisa minum air kelapa.
  7. Hindari alkohol dan merokok: Kelebihan asupan alk*hol bisa mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan pengendali hormonal yang mempengaruhi fungsi ginjal. Mer*kok memang tidak terkait langsung dengan masalah ginjal, tetapi bisa mengurangi fungsi ginjal secara signifikan – plus memiliki efek buruk pada kesehatan jantung, yang selanjutnya bisa memperburuk masalah ginjal.
  8. Olahraga rutin: Para ahli dan peneliti yakin bahwa obesitas sangat terkait dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan ginjal terkait. Kelebihan berat badan akan menghadirkan resiko masalah ginjal dua kali lipat. Berolahraga, diet sehat, serta mengatur porsi makan seimbang pasti bisa membantu menurunkan kelebihan berat badan dan meningkatkan kesehatan ginjal. Selain itu, Anda akan selalu merasa segar dan aktif. Berikut lebih lanjut tentang bagaimana obesitas dan penyakit ginjal terkait.
  9. Hindari mengkonsumsi obat tanpa saran dari medis: Apapun jenis obat-obatan yang Anda konsumsi harus melewati ginjal untuk dilakukan penyaringan. Penambahan dosis atau minum obat-obatan tanpa Anda sadari bisa meningkatkan beban racun pada ginjal. Itulah mengapa Anda harus selalu mengikuti resep dan dosis yang diberikan ahli kesehatan, dan menghindari mengobati diri sendiri.
  10. Hati-hati mengkonsumsi suplemen dan obat-obatan herbal atau jamu : Jika Anda mengambil suplemen vitamin atau beberapa suplemen herbal, Anda harus mempertimbangkan dengan kebutuhan Anda. Berlebihan mendapatkan asupan vitamin dan herbal tertentu atau jamu terkait dengan kerusakan ginjal. Anda harus berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko penyakit ginjal sebelum mengambil suplemen dan jamu.

Lihat Juga;
Tanda Tanda Sakit Ginjal Dan Pencegahannya Baik Pada Wanita Mau Pun Pria
Apa Saja Penyakit Kelainan Pada Ginjal Manusia Dan Gambarnya


Demikian beberapa tips cara supaya kita terhindar dari penyakit ginjal, lebih-lebih gagal ginjal yang sangat ditakuti diseluruh dunia. Jangan lewatkan jadwal kontrol ke dokter Anda, jika sedini mungkin didiagnosis, penyakit ini akan lebih mudah untuk diobati. Sekian dari kami dan semoga bermanfaat. Salam sehat dari kami www.seh4t.com terima kasih.
Lebih baru Lebih lama