Semua hal dalam aspek kehidupan kita di dunia ini tidak akan terlepas dari sebab dan akibat termasuk penyakit. Walaupun begitu adanya kita tak perlu khawatir dan putus asa karena kita cukup untuk berikhtiar serta berdoa dan selanjutnya kita berserah diri kepada yang maha kuasa akn kesehatan yang kita inginkan. Dalam hal kesehatan alangkah baiknya kita mencegah dan menjauhi hal-hal yang akan menyebabkan penyakit itu menghinggapi tubuh kita ibarat kata "LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI" Karena sehat itu berharga. Khusus dalam artikel ini kami akan membahas:

Faktor Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil Atau Orang Dewasa Dan Pada Anak.



Faktor Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil 

 Masa-masa menjalani kehamilan adalah masa-masa yang sangar rentan. Ya,ibu hamil sangatlah rentan terkena berbagai jenis penyakit. Salah satu penyakit yang bisa diderita oleh ibu hamil ialah anemia. Anemia pada ibu hamil adalah sesuatu yang membahayakan. Hal tersebut karena dalam masa kehamilan ibu hamil dalam keadaan lemah. Apa lagi ditambah dengan penyakit anemia, ibu hamil tersebut berada dalam kondisi yang berbahaya. Untuk menjaga hal tersebut terjadi, alangkah baiknya untuk mengetahui penyebab, gejala, dampak, dan pencegahan anemia terhadap ibu hamil.






Lihat juga;: Ciri-Ciri Alergi Alergi Panas Dan Cara Menyembuhkan Alergi Panas Matahari Dan Udara





Penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil adalah menurunnya kadar hemoglobin dalam darah. Hemoglobin berfungsi untuk mentransportasikan oksigen ke dalam jaringan tubuh. Dalam masa kehamilan ibu akan terjadi sebuah peningkatan volume darah, hal inilah yang mengakibatkan hemoglobin dalam darah menurun. Sedangkan tuntutan dari perkembangan janin akan membuat kebutuhan zat besi dalam tubuh menjadi meningkat.

Zat besi adalah mineral yang berperanan penting dalam produksi sel darah merah. Sebelum masa kehamilan terjadi, seorang wanita membutuhkan sekitar 15 miligram (mg) zat besi setiap harinya. Berbeda dengan ibu hamil yang membutuhkan dua kali lipat jumlah zat besi tersebut yaitu 30 mg.

Selama trimester pertama masa kehamilan, volume plasma akan meningkat menjadi lebih cepat dibandingkan dengan volume sel darah merah.

Akibatnya, konsentrasi darah merah menjadi menurun sampai pada akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk mengejar ketinggalan yaitu dengan peningkatan plasma darah.

Penyebab lain anemia pada ibu hamil juga bisa terjadi karena ibu hamil kekurangan zat besi dan tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Hal ini juga yang akan membuat jumlah hemoglobin dalam darah mengalami penurunan.


Inilah 3 jenis anemia pada ibu hamil :

1. Anemia defisiensi vitamin B12


Vitamin B12 berfungsi untuk pembentukan sel darah merah didalam tubuh. Ketika sedang hamil/mengandung, seorang wanita tidak mendapatkan asupan vitamin B12 yang memadai dari makanan dan tubuhnya tidak dapat memproduksi sel darah merah yang sehat dalam jumlah banyak. Ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi vitamin B12 harus mengkonsumsi daging, susu dan telur agar memperoleh vitamin B12.

2. Anemia defisiensi zat besi

Anemia ini disebabkan karena kurangnya kandungan zat besi dalam tubuh untuk menghasilkan hemoglobin dalam jumlah yang cukup, hal ini menyebabkan darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup ke seluruh jaringan tubuh.

3. Anemia defisiensi folat

Jenis anemia ini merupakan salah satu jenis anemia pada ibu hamil yang disebabkan kurangnya vitamin B dalam tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan sel-sel baru termasuk sel daram merah yang sehat sehingga selama kehamilan sang ibu membutuhkan folat tambahan.





Lihat juga; Obat Alergi Kulit Gatal Dan Merah Pada Orang Dewasa

Resiko anemia pada kehamilan

Efek anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko yaitu;

1. Melahirkan bayi prematur.
2. Melahirkan bayi yang mendapati gangguan tabung sarah.
3. Mengalami depresi paska melahirkan.
4. Membutuhkan transfusi darah tatkala kehilangan darah yang banyak selama proses persalinan.

Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia

1. Konsumsilah suplemen ,suplemen vitamin B2, suplemen zat besi dan atau asam folat.
2. Temui dan konsultasikan kepada dokter mengenai porsi makanan yang dapat dikonsumsi selama kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia seperti sayuran, daging merah, buah-buahan, telur dan lain-lain.
3. Lakukan pemerikasaan darah untuk melihat hemoglobin dan kadar hematokrit sehingga dapat diketahui apa ibu mengalami anemia sehingga dapat melakukan penanganan dini.
Bagaimana ibu-ibu? sudah mengerti bukan apa saja penyebab anemia? khususnya bagi ibu hamil. Usahakan untuk mengkonsumsi makan makanan sehat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan karena sangat baik bagi kesehatan ibu dan calon bayi itu sendiri. 



 PENYEBAB ANEMIA PADA ORANG DEWASA DAN PADA ANAK


Anemia merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah sehat atau hemoglobin tidak mencukupi untuk membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Sel-sel di dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk dapat bertahan dan menjalankan fungsinya dengan baik. Anemia bisa hinggap terhadap siapa juga dan tak mengenal usia dewasa atau pun anak-anak, dan dibawah ini akan kami bahas tentang faktor penyebab anemia pada orang dewasa dan pada anak.






Anak Anda dapat terjangkit anemia dikarenakan beberapa hal berikut;
  • Tubuh anak anda tidak memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang dibutuhkan.
  • Tubuh anak kehilangan atau menghancurkan (dari perdarahan) terlalu banyak sel darah merah.
  • Jumlah hemoglobin di dalam sel darah merah tidak mencukupi. Hemoglobin merupakan protein di dalam sel darah merah yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke seluruh sel di dalam tubuh dan membuang karbondioksida.

Gejala Anemia Pada Anak Sebagai Berikut

Anak terlihat pucat "keabu-abuan" (kelopak mata, wajah, dan kuku anak terlihat pucat)
  • Anak rewel
  • Anak mudah lelah
  • Anak lesu, letih

Bila kondisi anemia memberat, anak anda akan dapat mengalami beberapa gejala berikut:
  • Tangan dan kaki bengkak
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas

Bagi bayi baru lahir yang mengalami anemia hemolisis dapat terlihat kuning, meskipun demikian tidak semua bayi baru lahir yang kuning mengalami anemia hemolisis.

Anak-anak yang kekurangan zat besi dari makanan sehari-harinya dapat menunjukkan gejala unik seperti memakan benda aneh seperti kotoran, clay. Perilaku ini dalam istilah medis dikenal sebagai pica. Sebenarnya hal ini tidaklah terlalu membahayakan, terkecuali bila anak anda memakan sesuatu yang bersifat toksik, seperti cat timbal. Biasanya gejala pica ini akan sembuh dengan sendirinya setelah anemia akibat kekurangan zat besi pada anak diatasi dan seiring pertumbuhan anak menjadi lebih dewasa.

Bila Anak Anda menunjukan salah satu gejala di atas segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia.

Bila anak anda terkena anemia, maka berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dan mengatasinya:

Anemia yang disebabkan oleh gangguan nutrisi sepeti kekurangan zat besi dan vitamin lainnya sangat mudah sekali untuk dicegah. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan dengan mengikuti saran berikut:
  • Hindari pemberian susu sapi pada anak anda hingga usianya 12 bulan.
  • Bila anak anda sedang menjalani program ASI, berikan MPASI yang mengandung zat besi seperti sereal (tentunya ketika Anda sudah dapat memberikannya makanan padat). Hingga usia 6 bulan, bila anak anda masih ASI ekslusif maka ia akan mendapatkan pasokan zat besi yang cukup hanya dari air susu ibu.
  • Bila anda memberikan susu formula pada buah hati anda pastikan untuk memilih susu formula yang mengandung tambahan zat besi
  • Bila anak anda sudah cukup besar dan dapat makan sesuai makanan orang dewasa, pastikan anak anda memakan makanan yang mengandung zat besi. Kandungan zat besi dapat ditemukan di dalam daging merah, telur, sayuran hijau, tomat, kentang. Selain itu, untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada buah hati anda, tambahkan jeruk (jus, buah) atau makanan yang mengandung vitamin C lainnya untuk membantu penyerapan zat besi.

Dengan penanganan yang baik dan tepat, anemia pada anak anda dapat membaik dengan cepat. Bila anda sudah menemukan gejala-gejala seperti diatas, pastikan untuk menghubungi dokter spesialis anak agar diagnosanya tidak keliru dan bisa ditangani dengan benar dan tepat.

Kami berharap artikel ini bisa bermanfaat untuk anda.                   Salam kami;: www.seh4t.com



Terima kasih.....!!!
Lebih baru Lebih lama