Cegukan bisa terjadi pada siapapun dari semua kalangan tidak peduli usia dan jenis kelamin. Bahkan, bayi pun bisa cegukan baik saat masih dalam janin atau ketika sudah lahir. Bayi cegukan seringkali membuat para orang tua cemas. Padahal, saat bayi sedang cegukan tidak ada kondisi serius yang harus dicemaskan. Cegukan adalah pertanda bahwa bayi sedang mengalami perubahan emosi.
Tetapi, bukan berarti bayi akan kesulitan mengatasi cegukan yang dialami walaupun syarafnya belum sempurna. Cegukan pada bayi bisa menghilang dengan sendirinya. Hal ini terjadi karena keseimbangan sistem tubuhnya akan terus membaik seiring berjalannya waktu dan usia bayi. Jadi, bayi pun semakin lama tidak akan sering cegukan. Walaupun bukan pertanda bahaya, cegukan bisa menjadi hal yang tidak nyaman bagi bayi.
Hal mengejutkan juga ditunjukkan dari berbagai penelitian yang ditunjukkan oleh ilmuwan bahwa cegukan pun bisa terjadi saat bayi dalam kandungan. Janin bisa cegukan sejak usia 8 hingga 9 minggu. Artinya, bayi sudah bisa cegukan saat ibu belum merasakan gerakan janin. Cegukan dalam janin adalah salah satu tindakan refleks yang hanya bisa terjadi dengan perbandingan 1:50 bayi. Pada bayi atau orang dewasa, cegukan merupakan gerakan spontan pada diafragma. Nah, jika janin bisa cegukan, kemungkinan besar diafragma menjadi lebih kuat untuk persiapan gerakan bernapas setelah sudah lahir.
Selama bayi tetap terlihat ceria, tersenyum, dan makanan atau minuman bisa masuk dengan baik, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan cegukan pada bayi. Penyebab cegukan lainnya adalah adanya penurunan suhu. Misalnya, bayi sedang kedinginan. Atau cegukan juga bisa menjadi pertanda bahwa bayi sedang stress. Jika bayi minum susu formula dari botol, kemungkinan lubang dot terlalu besar sehingga banyak udara yang masuk dan terhisap oleh si kecil.
Jika bayi memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD), maka akan sering cegukan. Bahkan, cegukan bisa menyebabkan bayi muntah, batuk, rewel dan mungkin menjadi tidak terkendali seperti tidak mau minum ASI. Dalam kondisi yang demikian, maka sudah sewajarnya bagi anda untuk segera membawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat supaya asupan ASI menjadi tidak terhambat dan bayi tidak kekurangan cairan atau kelaparan.
Ada beberapa hal yang dilakukan agar cegukan tidak terjadi terlalu sering terutama saat minum ASI seperti berikut:
1. Ubah posisi menyusui
Bayi cegukan terjadi ketika bayi menelan uara berlebih saat sedang minum ASI. Kondisi ini membuat bayi mudah cegukan sehingga cara yang bisa dilakukan agar menghindari cegukan adalah dengan mengubah posisi menyusui. Cara ini adalah cara yang ampuh untuk menghambat atau bahkan mencegah udara yang masuk melalui mulut bayi dan terhisap. Jika cegukan lebih sering terjadi pada bayi, sebaiknya anda hentikan terlebih dahulu memberikan ASI sampai cegukannya terhenti. Cara ini bisa menghindari bayi tersedak dan muntah.
2. Bantu bayi bersendawa
Jika sudah minum ASI, bantu bayi anda untuk bisa bersendawa untuk menghindari bayi cegukan. Bersendawa merupakan cara yang tepat untuk mengeluarkan udara yang sudah terhisap bayi dalam perut ketika sedang minum ASI. Bersendawa juga dapat membantu kejang otot pada bagian diafragma supaya bayi tidak cegukan.
Cara yang bisa dilakukan agar bayi bisa bersendawa adalah memposisikan bayi dalam keadaan berdiri. Dekap bayi hingga berada di pundak anda dan sejajar di pundak anda. Dalam beberapa saat, jika banyak udara yang masuk dalam perut bayi, maka bayi akan refleks bersendawa.
3. Pastikan bahwa bayi meminum ASI dengan perlahan-lahan dan ibu dalam keadaan tenang
Sebagai ibu, anda disarankan untuk benar-benar memonitor bayi anda terutama saat sedang meminum ASI. Pastikan jika bayi anda sedang minum ASI dengan perlahan, atau tidak terlalu tergesa-gesa.
Jika menyusui atau memberi makan, anda juga disarankan untuk tidak terlalu bersemangat atau tergesa-gesa. Ibu harus dalam kondisi tenang karena jika terlalu cepat atau bayi menjadi ikut terburu-buru, maka cegukan pun bisa terjadi.
Ibu hamil akan merasakan adanya gerakan yang teratur dan berirama. Bahkan, kedutan terasa intens dalam beberapa kali. Dalam kondisi demikian, ada kemungkinan besar bahwa janin sedang kejang. Guna mengetahui kepastian yang terjadi, pemeriksaan USG atau electroencephalogram pada janin bisa dilakukan.
Jika cegukan janin terjadi, ini adalah hal yang umum sebagai reaksi spontan saat sedang bernapas atau menelan. Jadi, hampir semua ibu hamil pernah merasakan cegukan paling tidak sekali dalam masa kehamilan atau bahkan bisa lebih dari jumlah tersebut. Ada beberapa janin yang kerap cegukan setiap hari. Hal tersebut disebabkan adanya kontraksi diafragma yang membuat bayi cegukan dalam kandungan. Janin bisa cegukan dan syaratnya adalah sistem saraf pusat yang lengkap.
Sistem saraf pusat adaah saraf yang membantu janin tetap bernapas dalam cairan ketuban. Maka dari itu, ketika ketuban masuk dan keluar, maka paru-paru serta diafragma janin akan berkontraksi dengan cepat sehingga memicu cegukan.
Itulah informasi lengkap tentang apa penyebab bayi cegukan setelah minum ASI dan dalam kandungan. Salam dari Tenggorokan.COM, Semoga membantu bunda !
Apa Penyebab Bayi Cegukan Setelah Minum Asi Dan Dalam Kandungan - Baby Hiccups
Memang, bayi cegukan biasanya tidak akan lama. Bahkan, bisa hilang dengan sendirinya dan sama sekali tidak membahayakan kesehatan. Tetapi, dalam kondisi demikian anda harus tetap mengenali penyebab cegukan. Bayi di usia 3 bulan biasanya mengalami cegukan atau hiccups. Pada bayi, cegukan muncul dikarenakan belum matangnya fungsi saraf pada diafragma bayi. Diafragma adalah sekat antara dada dan juga perut, sehingga memang bayi bisa saja cegukan.Tetapi, bukan berarti bayi akan kesulitan mengatasi cegukan yang dialami walaupun syarafnya belum sempurna. Cegukan pada bayi bisa menghilang dengan sendirinya. Hal ini terjadi karena keseimbangan sistem tubuhnya akan terus membaik seiring berjalannya waktu dan usia bayi. Jadi, bayi pun semakin lama tidak akan sering cegukan. Walaupun bukan pertanda bahaya, cegukan bisa menjadi hal yang tidak nyaman bagi bayi.
Hal mengejutkan juga ditunjukkan dari berbagai penelitian yang ditunjukkan oleh ilmuwan bahwa cegukan pun bisa terjadi saat bayi dalam kandungan. Janin bisa cegukan sejak usia 8 hingga 9 minggu. Artinya, bayi sudah bisa cegukan saat ibu belum merasakan gerakan janin. Cegukan dalam janin adalah salah satu tindakan refleks yang hanya bisa terjadi dengan perbandingan 1:50 bayi. Pada bayi atau orang dewasa, cegukan merupakan gerakan spontan pada diafragma. Nah, jika janin bisa cegukan, kemungkinan besar diafragma menjadi lebih kuat untuk persiapan gerakan bernapas setelah sudah lahir.
Penyebab Bayi Cegukan Setelah Minum ASI
Jika bayi anda sering cegukan setelah minum ASI, mungkin anda bertanya-tanya "mengapa bisa cegukan atau Bayi Cegukan Kenapa ? " . Padahal cegukan/cekukan seringkali muncul ketika kita sedang dehidrasi. Saat sedang minum ASI, bisa saja bayi sedang tertawa atau tersenyum sehingga menjadi cegukan. Atau, kemungkinan besar lainnya bayi cegukan pada saat minum ASI adalah posisi menyusui yang kurang tepat. Cegukan bisa disebabkan puting yang kurang masuk pada mulut bayi. Penyebab lainnya adalah posisi bayi yang tidak dalam garis lurus dengan lengan bayi sehingga perut bayi tidak berhadapan dengan perut ibu. Dengan demikian, udara menjadi lebih mudah masuk dan terhisap oleh bayi. Masuknya oksigen dalam tubuh si kecil adalah pemicu utama cegukan saat sedang atau setelah minum ASI.Selama bayi tetap terlihat ceria, tersenyum, dan makanan atau minuman bisa masuk dengan baik, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan cegukan pada bayi. Penyebab cegukan lainnya adalah adanya penurunan suhu. Misalnya, bayi sedang kedinginan. Atau cegukan juga bisa menjadi pertanda bahwa bayi sedang stress. Jika bayi minum susu formula dari botol, kemungkinan lubang dot terlalu besar sehingga banyak udara yang masuk dan terhisap oleh si kecil.
Jika bayi memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD), maka akan sering cegukan. Bahkan, cegukan bisa menyebabkan bayi muntah, batuk, rewel dan mungkin menjadi tidak terkendali seperti tidak mau minum ASI. Dalam kondisi yang demikian, maka sudah sewajarnya bagi anda untuk segera membawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat supaya asupan ASI menjadi tidak terhambat dan bayi tidak kekurangan cairan atau kelaparan.
Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi
Perlu anda ingat dalam how to get rid of hiccups in a newborn ( menghindari bayi lahir cegukan ) bahawa Kunci utama untuk menghindari agar bayi tidak sering cegukan adalah bagaimana anda bisa menghindari agar udara tidak terhisap masuk lewat mulut secara tiba-tiba sehingga menimbullkan suara khas cegukan.Ada beberapa hal yang dilakukan agar cegukan tidak terjadi terlalu sering terutama saat minum ASI seperti berikut:
1. Ubah posisi menyusui
Bayi cegukan terjadi ketika bayi menelan uara berlebih saat sedang minum ASI. Kondisi ini membuat bayi mudah cegukan sehingga cara yang bisa dilakukan agar menghindari cegukan adalah dengan mengubah posisi menyusui. Cara ini adalah cara yang ampuh untuk menghambat atau bahkan mencegah udara yang masuk melalui mulut bayi dan terhisap. Jika cegukan lebih sering terjadi pada bayi, sebaiknya anda hentikan terlebih dahulu memberikan ASI sampai cegukannya terhenti. Cara ini bisa menghindari bayi tersedak dan muntah.
2. Bantu bayi bersendawa
Jika sudah minum ASI, bantu bayi anda untuk bisa bersendawa untuk menghindari bayi cegukan. Bersendawa merupakan cara yang tepat untuk mengeluarkan udara yang sudah terhisap bayi dalam perut ketika sedang minum ASI. Bersendawa juga dapat membantu kejang otot pada bagian diafragma supaya bayi tidak cegukan.
Cara yang bisa dilakukan agar bayi bisa bersendawa adalah memposisikan bayi dalam keadaan berdiri. Dekap bayi hingga berada di pundak anda dan sejajar di pundak anda. Dalam beberapa saat, jika banyak udara yang masuk dalam perut bayi, maka bayi akan refleks bersendawa.
3. Pastikan bahwa bayi meminum ASI dengan perlahan-lahan dan ibu dalam keadaan tenang
Sebagai ibu, anda disarankan untuk benar-benar memonitor bayi anda terutama saat sedang meminum ASI. Pastikan jika bayi anda sedang minum ASI dengan perlahan, atau tidak terlalu tergesa-gesa.
Jika menyusui atau memberi makan, anda juga disarankan untuk tidak terlalu bersemangat atau tergesa-gesa. Ibu harus dalam kondisi tenang karena jika terlalu cepat atau bayi menjadi ikut terburu-buru, maka cegukan pun bisa terjadi.
Penyebab Bayi Cegukan Dalam Kandungan
Bayi cegukan dalam kandungan bisa terjadi dan hal ini tidak sama dengan kejang janin.Ibu hamil akan merasakan adanya gerakan yang teratur dan berirama. Bahkan, kedutan terasa intens dalam beberapa kali. Dalam kondisi demikian, ada kemungkinan besar bahwa janin sedang kejang. Guna mengetahui kepastian yang terjadi, pemeriksaan USG atau electroencephalogram pada janin bisa dilakukan.
Jika cegukan janin terjadi, ini adalah hal yang umum sebagai reaksi spontan saat sedang bernapas atau menelan. Jadi, hampir semua ibu hamil pernah merasakan cegukan paling tidak sekali dalam masa kehamilan atau bahkan bisa lebih dari jumlah tersebut. Ada beberapa janin yang kerap cegukan setiap hari. Hal tersebut disebabkan adanya kontraksi diafragma yang membuat bayi cegukan dalam kandungan. Janin bisa cegukan dan syaratnya adalah sistem saraf pusat yang lengkap.
Sistem saraf pusat adaah saraf yang membantu janin tetap bernapas dalam cairan ketuban. Maka dari itu, ketika ketuban masuk dan keluar, maka paru-paru serta diafragma janin akan berkontraksi dengan cepat sehingga memicu cegukan.
Baca juga: Tanya Apa Nama Obat Sakit Tenggorokan Di Apotek Yang AmpuhNah, kesimpulannya adalah biarpun cegukan terjadi pada janin atau bayi, bukan berarti keduanya sedang dalam kondisi stress, ada masalah kesehatan serius atau lainnya yang mengkhawatirkan. Cegukan bukanlah pertanda rasa tidak nyaman pada bayi atau janin. Bahkan, jika bayi cegukan dalam kandungan, maka bisa membantu mengatur detak jantungnya di trimester ketiga.
Itulah informasi lengkap tentang apa penyebab bayi cegukan setelah minum ASI dan dalam kandungan. Salam dari Tenggorokan.COM, Semoga membantu bunda !