Tes Buta Warna perlu dilakukan untuk mendiagnosa seseorang yang merasa ada gejala kelainan dalam mengenali warna-warna yang dilihat. Buta warna merupakan suatu kondisi berkurangnya kemampuan mata untuk mengenali perbedaan warna pada situasi normal pencahayaannya. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari adanya gangguan pada penerima pigmen warna dimata. Dari balita sampai lansia, baik laki-laki maupun perempuan bisa saja nengalami hal ini dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya.
Tes Buta Warna biasanya dianjurkan dokter untuk mengetahui jenis buta warna apa yang diderita pasien. Karena buta warna pun bermacam-macam jenisnya. Ada buta warna total yang dimana penderitanya tidak mampu membedakan warna-warna apapun kecuali hitam putih. Kemudian buta warna sebagian dimana kasus yang sering terjadi adalah penderita tidak mampu mengenali dan membedakan warna merah, hijau, kuning, biru, dan campurannya.
Jika dirasa memiliki ciri-ciri diatas, tidak perlu menunggu sampai tiba melamar pekerjaan untuk bisa melakukan Tes Buta Warna karena sebenarnya kita bisa melakukan tes kapanpun. Bahkan sebaiknya memang terdeteksi secara lebih dini. Hal ini bisa memberitahukan penyebab dan solusinya yang tepat berdasarkan kondisi pasien. Sebelumnya mari kita simak beberapa fakta tentang buta warna yang sudah terbukti melalui serangkaian penelitian oleh ahlinya, sebagai berikut:
Banyak yang beranggapan bahwa kalaupun dengan melakukan Tes Buta Warna tetap tidak akan ditemukan solusi untuk mengatasi atau menyembuhkan buta warna. Namun perlu diingat bahwa memang buta warna genetik belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Namun untuk buta warna yang disebabkan karena jenis pengobatan atau penyakit tertentu, buta warna bisa saja disembuhkan sesuai dengan treatment yang akan diberikan dokter mata.
Melakukan self-test atau tes mandiri buta warna, bisa dilakukan dengan tes online yang kini banyak terdapat di beberapa situs penyedia. Jika kita tidak lulus tes atau mengalami kesulitan saat menjalani tes tersebut maka bisa dilanjutkan pemeriksaan kepada dokter mata profesional sehingga bisa diketahui betul apakah mengalami buta warna atau tidak serta diketahui penyebabnya. Meskipun Tes Buta Warna paling sulit membuktikan kita mengalaminya, tidak perlu terlalu dirisaukan karena kita masih memiliki kesempatan untuk hidup secara normal dan berkualitas, sekian dari kami caramengobatisakitmata.blogspot.com.
Tes Buta Warna biasanya dianjurkan dokter untuk mengetahui jenis buta warna apa yang diderita pasien. Karena buta warna pun bermacam-macam jenisnya. Ada buta warna total yang dimana penderitanya tidak mampu membedakan warna-warna apapun kecuali hitam putih. Kemudian buta warna sebagian dimana kasus yang sering terjadi adalah penderita tidak mampu mengenali dan membedakan warna merah, hijau, kuning, biru, dan campurannya.
Ciri - Ciri Buta Warna
Meskipun tidak mematikan, buta warna bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena bisa mengganggu pekerjaan ataupun memberikan ketidaknyamanan dalam pembelajaran. Maka Tes Buta Warna mutlak dilakukan jika ingin diketahui kondisi yang sebenarnya dari penderita supaya diketahui pula penyebabnya. Untuk itu, mari kita simak ciri-ciri buta warna berikut ini:- Kecerahan warna
Biasanya ciri yang ada pada penderita buta warna ialah ia tidak mampu mengenali atau sulit untuk melihat kecerahan warna dalam pencahayaan normal. - Gradasi warna
Selain tingkat kecerahan warna, biasanya penderita tidak mampu melihat gradasi warna yang memiliki satu tone. Warna yang terkait biasanya tidak jauh dari warna kuning, merah, biru, dan hijau. - Sensitivitas terhadap cahaya
Biasanya yang menderita buta warna lebih sensitif terhadap cahaya. Dalam kondisi nomalpun ia tidak mampu mengebali dengan baik apalagi jika diberikan pencahayaan yang berlebih. Mungkin saja hal itu malah akan membuat matanya terasa tidak nyaman sama sekali. - Nuansa warna yang sama
Selain gradasi, biasanya penderita juga tidak mampu melihat nuansa warna yang dipantulkan dari warna-warna bernuansa sama dari warna merah, kuning, hijau, dan biru.
Jika dirasa memiliki ciri-ciri diatas, tidak perlu menunggu sampai tiba melamar pekerjaan untuk bisa melakukan Tes Buta Warna karena sebenarnya kita bisa melakukan tes kapanpun. Bahkan sebaiknya memang terdeteksi secara lebih dini. Hal ini bisa memberitahukan penyebab dan solusinya yang tepat berdasarkan kondisi pasien. Sebelumnya mari kita simak beberapa fakta tentang buta warna yang sudah terbukti melalui serangkaian penelitian oleh ahlinya, sebagai berikut:
Faktor yang menyebabkan seseorang buta warna
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa buta warna yakni faktor genetik, konsumsi obat-obatan, kondisi penyakit tertentu, dan lain sebagainya. Namun yang paling bisa menyebabkannya adalah faktor genetik atau faktor keturunan. Dimana jika seorang ibu mengalami buta warna, kemungkinan besar hal ini akan diturunkan kepada anak laki-lakinya. Kemudian penyakit tertentu bisa menyebabkan buta warna juga seperti Alzheimer, Parkinson, diabetes, dan lain sebagainya.- Jenis buta warna
Buta warna secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis. Buta warna merah-hijau berarti penderita hanya tidak mampu mengenali warna merah-hijau dan atau campurannya. Buta warna kuning-biru berarti penderita tidak mampu membedakan nuansa warna kuning, biru dan campurannya. Sedangkan buta warna monokrom atau total, si penderita tidak memiliki kemampuan sama sekali melihat warna-warna berbeda. Yang dilihat oleh penderita buta warna total hanya warna hitam putih seperti televisi jaman dulu. - Penderita buta warna
Menurut survey, laki-laki lebih banyak yang mengalami buta warna. Ada juga penelitian yang menghubungkan masalah usus besar dengan buta warna. Dimana laki-laki cenderung lebih banyak mengalami masalah dengan usus besar. Itu karena mereka mengalami buta warna sehingga tidak mampu mengenali warna-warna makanan dengan baik.
Banyak yang beranggapan bahwa kalaupun dengan melakukan Tes Buta Warna tetap tidak akan ditemukan solusi untuk mengatasi atau menyembuhkan buta warna. Namun perlu diingat bahwa memang buta warna genetik belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Namun untuk buta warna yang disebabkan karena jenis pengobatan atau penyakit tertentu, buta warna bisa saja disembuhkan sesuai dengan treatment yang akan diberikan dokter mata.
Tes Buta Warna yang Bisa Dilakukan
Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk memeriksakan diri ke dokter mata untuk mengetahui apakah kita menjadi salah satu manusia langka yang terkena buta warna atau tidak. Tes yang dilakukan adalah sebagai berikut:- Tes Ishihara
Tes ini diciptakan oleh peneliti Jepang yang bernama Ishihara. Tes Buta Warna ini sudah terbukti ampuh untuk mendiagnosa apakah pasien mengalami buta warna atau tidak pada matanya. Namun hanya buta warna merah hijau saja yang bisa dideteksi oleh tes ini. Tes ini dilakukan dengan berbagai tahapan. Biasanya, pasien akan diperlihatkan buku yang berisi paduan warna yang berbeda.
Yang bisa menentukan apakah pasien buta warna atau tidaknya yakni jika ia mampu melihat titik fokus yang berupa angka atau huruf pada kumpulan gradasi warna atau tidak. Ada 38 set warna yang dipakai untuk mendukug tes ini. Set warna tersebut ditampilkan dalam bentuk mosaic yang disusun dari titik-titik warna. Pada mosaic itulah tersimpan huruf atau angka yang harus disebutkan oleh pasien. - Tes Penyususnan
Tes Buta Warna ini dilakukan agar pasien mengenali gradasi warna. Maka yang harus dilakukan pasien dalam tes ini ialah menyusun gradasi warna tertentu secara benar. Misalkan pasien diminta untuk menyusun balok yang berwarna hijau muda sampai yang paling tua ataupun sebaliknya, menyusun warna dari yang paling tua ke yang paling muda. Disini bisa terlihat apakah pasien mengalami buta warna atau tidak. - Tes warna Cambridge
Sedikit mirip dengan tes Ishihara, tes Cambrige ini mengharuskan pasien untuk melihat huruf C dilayar komputer. Namun huruf tersebut tentu tersembunyi dibalik warna-warna yang beragam dan berbeda. Meskipun sederhana, namun bagi penderita buta warna tentu saja hal ini tidak mudah. - Anomaloscope
Tes Buta Warna ini dilakukan dengan bantuan sejenis mikroskop. Pasien akan diminta untuk melihat gradasi warna yang berbentuk lingkaran. Warna yang digunakan hanya merah dan kuning dan turunannya. Namun tes ini hanya mampu mendiagnosa buta warna hijau-merah saja sama halnya seperti tes Ishihara. Baca ini juga: Penyebab Buta Warna Dan Rabun Senja Cara Mencegahnya
Melakukan self-test atau tes mandiri buta warna, bisa dilakukan dengan tes online yang kini banyak terdapat di beberapa situs penyedia. Jika kita tidak lulus tes atau mengalami kesulitan saat menjalani tes tersebut maka bisa dilanjutkan pemeriksaan kepada dokter mata profesional sehingga bisa diketahui betul apakah mengalami buta warna atau tidak serta diketahui penyebabnya. Meskipun Tes Buta Warna paling sulit membuktikan kita mengalaminya, tidak perlu terlalu dirisaukan karena kita masih memiliki kesempatan untuk hidup secara normal dan berkualitas, sekian dari kami caramengobatisakitmata.blogspot.com.